Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur didirikan pada tanggal 21 Pebruari 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 167/SK/XI/66. Tujuan Kami, Mengembangkan Perdagangan Internasional (Ekspor) , Menggiatkan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) dan Industri, Optimalisasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia , Meningkatkan Pendapatan Devisa Ekspor Non Migas. Visi dan Misi Kami, Meningkatkan Sumber Daya Manusia , Memperluas Jaringan Pemasaran , Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global , Meningkatkan Nilai Tambah Produk Ekspor

05 Juni 2009

Ekspor dan Investasi Menjadi Tantangan 2010, Mesin-mesin Pertmbuhan Ekonomi Sedang Kontraksi

Menteri Keuangan sekaligus Menko Perekonomian Sri Mulyani mengatakan, pemerintah mengakui perekonomian di 2009 akan cukup berat dilalui, dengan kondisi puncak krisis perekonomian yang mengakibatkan mesin-mesin perekonomian mengalami kontraksi.
“Mesin-mesin pertumbuhan ekonomi saat ini mengalami kontraksi. Nah sekarang bagaimana policy respons kita menjadi penting,” ujarnya.
Menanggapi prediksi terakhir yang dikeluarkan oleh IMF bahwa perekonomian dunia 2009 akan tumbuh negatif sebesar minus 1,3 persen, Sri Mulyani tidak terkejut terhadap prediksi tersebut.
”(Prediksi IMF) itu masih dalam range, tidak ada yang surprising. Sekitar -1 atau -1,5 persen memang dalam range dan itu meng-confirm bahwa perekonomian 2009 cukup berat,” katanya.
Meskipun begitu, Sri Mulyani mengatakan pemerintah tetap optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2009 akan tetap tumbuh positif sebesar 4 persen sampai 4,5 persen.
IMF sebelumnya memperkirakan perekonomian dunia bakal tumbuh minus 1,3 persen di tahun 2009. Perekonomian dunia baru positif lagi pada tahun 2010, dengan perkiraan pertumbuhan sekitar 1,9 persen.
Lebih lanjut dikatakan, krisis keuangan global masih menghantui di tahun 2010 mendatang. Disebutkan, dua hal yang menjadi tantangan tahun depan, yakni ekspor dan investasi.
“Untuk tahun 2009-2010, tantangan yang harus dihadapi adalah ekspor dan investasi,” katanya.
Menkeu mengatakan, kegiatan ekspor menjadi tantangan karena permintaan akan ekspor dipastikan akan turun menyusul adanya krisis. “Eskpor masih bergantung pada kegiatan ekonomi global dan investasi,” ujarnya.
Ia melanjutkan, selain dari ekspor perolehan dana dapat mengandalkan dari perputaran di dalam negeri. Namun, bila hanya mengandalkan dari dalam negeri, akan terjadi perebutan sumber dana antara pemerintah dan swasta guna membiayai investasi dan belanja yang harus tetap dipertahankan.
“Untuk membiayai defisit, pemerintah menerbitkan surat utang negara yang menggunakan resource dalam negeri. Swasta juga membutuhkan dana. Akan ada kompetisi (crowding out) pemerintah versus swasta,” paparnya.
Sementara, Departemen Luar Negeri RI menyelenggarakan program Updates from the Region bertema “Towards World Ocean Conference and Beyond: North Sulawesi and Economic Opportunities”, yang bertujuan menjembatani keinginan daerah dalam menciptakan hubungan kerja sama dengan investor asing.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo H Sarundjajang, para duta besar, dan calon investor asing. “Pemerintah Daerah Sulawesi Utara turut menciptakan iklim bisnis dan wirausaha yang kuat, baik untuk investor domestik dan asing,” ujar Menlu Hassan.
Hassan juga mengatakan, Sulut merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sumber daya alam yang tinggi dengan komoditas unggul, seperti kelapa, cengkeh, kopra, cokelat, kelapa sawit, hasil perikanan, dan pariwisata yang menawan, seperti Taman Laut Bunaken.
Sementara itu, Sinyo memperkenalkan profil provinsi yang terletak di utara Pulau Sulawesi tersebut. Melalui acara tersebut, Hassan juga mempromosikan kegiatan World Ocean Conference (WOC) yang akan diselenggarakan di Manado, 11-15 Mei 2009.
Sebelumnya, Deplu bekerja sama dengan Pemprov Riau mengadakan program serupa pada tahun 2007. Hasilnya, kegiatan tersebut menghasilkan penandatanganan 15 nota kesepahaman (MoU) dengan total investasi sebesar Rp 5,1 triliun.

Ekonomi Dunia
Perekonomian dunia diprediksi mengalami pertumbuhan minus 1,3 persen di tahun 2009. Perekonomian dunia baru positif lagi pada tahun 2010, dengan perkiraan pertumbuhan sekitar 1,9 persen.
Demikian World Economic Outlook (WEO) yang dirilis April. Hampir sebagian besar kawasan diprediksi mengalami pertumbuhan minus selama tahun 2009, sebelum akhirnya membaik di 2010.
Proyeksi yang dirilis dalam WEO April ini berarti mengalami perubahan yang lebih baik ketimbang WEO pada Januari 2009 yang memrediksi pertumbuhan ekonomi dunia akan terus minus selama 2 tahun yakni -1,8 persen tahun 2009 dan -1,1 persen di 2010.
Dalam proyeksi WEO April ini, perekonomian AS masih akan mengalami pukulan terbesar dengan pertumbuhan minus 2,8 persen tahun 2009 dan nol persen di 2009. Dalam proyeksi sebelumnya, AS diprediksi tumbuh -1,2 persen di 2009 dan -1,6 persen di 2010.
Perekonomian negara-negara maju diprediksi akan mengalami pukulan yang paling berat. Khusus untuk ASEAN-5, IMF memrediksi pada tahun 2009 akan mengalami pertumbuhan nol persen di tahun 2009 dan 2,3 persen di tahun 2010. Proyeksi ini lebih baik karena sebelumnya IMF memperkirakan ASEAN-5 tumbuh -2,7 persen di 2009 dan -1,8 persen di 2010.
“Perekonomian global berada dalam resesi yang hebat karena krisis finansial besar dan menyebabkan hilangnya kepercayaan,” jelas IMF.
IMF melihat perekonomian dunia kini tergelincir pada resesi terburuk sejak perang dunia II. Proyeksi ekonomi dunia juga berada dalam ketidakpastian dengan risiko pelemahan yang besar.
IMF juga menyatakan bahwa meluasnya pelemahan ekonomi dunia ini berasal dari eskalasi dramatis dari krisis finansial sejak September 2008 lalu, menyusul kolapsnya bank investasi AS Lehman Brothers.
“Stabilisasi finansial bakal lebih lama dari digambarkan sebelumnya karena melibatkan kompleksitas dari aset-aset yang macet dan pemulihan kepercayaan pada neraca perbankan,” jelas IMF. (*)

Redaksi

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus