Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur didirikan pada tanggal 21 Pebruari 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 167/SK/XI/66. Tujuan Kami, Mengembangkan Perdagangan Internasional (Ekspor) , Menggiatkan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) dan Industri, Optimalisasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia , Meningkatkan Pendapatan Devisa Ekspor Non Migas. Visi dan Misi Kami, Meningkatkan Sumber Daya Manusia , Memperluas Jaringan Pemasaran , Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global , Meningkatkan Nilai Tambah Produk Ekspor

05 Juli 2009

Ekspor Mulai Stabil

Kinerja ekspor-impor Indonesia dinilai mulai memasuki fase stabil, untuk kemudian akan meningkat lagi secara bertahap. Surplus neraca perdagangan juga masih dapat dipertahankan sehingga cadangan devisa tetap berpotensi meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia pada April 2009 mencapai 8,46 miliar dollar AS, turun 1,81 persen dibanding pada bulan sebelumnya.
Adapun nilai impor mencapai 6,38 miliar dollar AS, atau merosot 2,58 persen dibanding pada bulan Maret 2009.
Dengan kinerja ekspor-impor tersebut tercipta surplus neraca perdagangan sebesar 2,08 miliar dollar AS pada April 2009. Penurunan kinerja ekspor-impor pada April 2009 tidak lagi setajam bulan-bulan sebelumnya. Jika dibandingkan tahun lalu, nilai ekspor-impor saat ini memang tergolong rendah. Nilai ekspor April 2009, misalnya, turun 22,55 persen dibandingkan April 2008. Nilai impor bahkan turun lebih tajam, mencapai 38,42 persen.
Kinerja ekspor-impor yang mulai stabil menunjukkan pelambatan pertumbuhan ekonomi global mulai berhenti.
Secara bertahap, ekspor akan mulai meningkat lagi pada triwulan III-2009. Pemulihan ekspor yang signifikan selanjutnya akan terjadi pada tahun 2010. Sekalipun demikian, sektor domestik harus dijaga agar tidak mengalami penurunan yang terlalu signifikan. Pentingnya penurunan suku bunga kredit untuk mendorong pertumbuhan sektor riil.
Penurunan suku bunga kredit ini harus disusul dengan membuka keran kredit bagi sektor- sektor yang masih prospektif di tengah kondisi pelemahan ekonomi saat ini.
Diharapkan banyak pada potensi pemulihan perdagangan internasional yang diperkirakan bisa mendongkrak ekspor Indonesia pada semester II-2009.
Dengan demikian, pertumbuhan ekspor nasional tidak akan seburuk pada triwulan I-2009 yakni minus 19, tetapi akan membaik ke minus 5 hingga minus 7 pada akhir 2009.
Pemulihan akan mulai terjadi pada tahun 2010. Kami melihat adanya tren perdagangan internasional mulai April dan Mei 2009, sehingga kami percaya bisa mengandalkan ekspor sebagai bagian dari faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi 2009.
Sementara, penurunan impor yang lebih tajam dibandingkan penurunan ekspor membuat surplus perdagangan masih bisa dipertahankan. Dengan posisi surplus ini, pertumbuhan ekonomi masih bisa terdorong meski lemah.
Diprediksikan, kinerja ekspor ke depan akan terus membaik. Indikasinya, antara lain, harga minyak dunia di pasar spot naik ke level 67 dollar AS per barrel.
Kenaikan harga minyak menjadi pertanda bahwa pelambatan perekonomian sudah menyentuh dasar, sehingga ke depannya ada kemungkinan terjadi pemulihan ekonomi.
(Semoga krisis cepat berlalu, amin)

RedaksiRata Penuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar