Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur didirikan pada tanggal 21 Pebruari 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 167/SK/XI/66. Tujuan Kami, Mengembangkan Perdagangan Internasional (Ekspor) , Menggiatkan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) dan Industri, Optimalisasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia , Meningkatkan Pendapatan Devisa Ekspor Non Migas. Visi dan Misi Kami, Meningkatkan Sumber Daya Manusia , Memperluas Jaringan Pemasaran , Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global , Meningkatkan Nilai Tambah Produk Ekspor

12 Februari 2009

Harga Udang Naik


Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan pengaruh krisis global membawa dampak positif terhadap harga komoditi udang.
Harga udang produksi tambak nasional naik Rp10.000 per kg dibanding 4 bulan sebelumnya.
Kenaikan harga itu disebabkan oleh permintaan udang mulai membaik dibandingkan dengan pascakrisis global September 2008 dan pelemahan nilai tukar rupiah yang membuat harga udang Indonesia lebih murah.
Dirjen Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Made L. Nurdjana, menyatakan “Harga udang mulai menguat karena permintaan dari pasar internasional berangsur pulih setelah terpukul krisis global.”
“Harga udang ukuran 50 sekarang Rp44.000 per kg. September 2008 Rp34.000 per kg. Rata-rata naik US$1 per kg,” ujarnya di sela-sela rapat koordinasi internal DKP di Jakarta kemarin.
Meluasnya krisis pada September 2008, harga udang, khususnya di pasar AS, melemah sekitar 7,5% dari rata-rata US$760 per ton.
Melemahnya perekonomian negara tersebut mempengaruhi konsumsi dan permintaan udang yang menurun sampai 10%-15%.
Ketua Komisi Udang Indonesia Shidiq Moeslim mengungkap-kan harga udang di pasar AS dipastikan melemah meski cenderung tipis karena komoditas tersebut merupakan produk pangan yang masih memiliki ketergan-tungan suplai.
Dia menyebutkan sebelum melemahnya ekonomi di AS, udang nasional sempat dihargai US$7,5-US$7,6 per kg untuk ukuran 41.

Redaksi

1 komentar: