Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur didirikan pada tanggal 21 Pebruari 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 167/SK/XI/66. Tujuan Kami, Mengembangkan Perdagangan Internasional (Ekspor) , Menggiatkan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) dan Industri, Optimalisasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia , Meningkatkan Pendapatan Devisa Ekspor Non Migas. Visi dan Misi Kami, Meningkatkan Sumber Daya Manusia , Memperluas Jaringan Pemasaran , Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global , Meningkatkan Nilai Tambah Produk Ekspor

10 Februari 2009

Meski Krisis Menperdag Optimistis Ekspor Bisa Tumbuh


Ekspor nonmigas Indonesia pada Desember 2008 tertinggi adalah ke Jepang sebesar 1,007 miliar dolar AS, diikuti Amerika Serikat sebesar 907 juta dolar AS dan Singapura sebesar 706,7 juta dolar AS,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Ali Rosidi dalam jumpa pers di kantornya.
Penurunan ekspor nonmigas Desember 2007 terjadi ke Jepang turun sebesar 126,2 juta dolar AS, Malaysia turun sebesar 103,7 juta dolar AS, China turun sebesar 76,2 juta dolar AS, Thailand turun sebesar 64 juta dolar AS, Australia turun sebesar 50,7 juta dolar AS, Amerika Serikat turun sebesar 28,2 juta dolar AS, Inggris sebesar 22,1 juta dolar AS dan Singapura turun sebesar 19,8 juta dolar AS.
Meskipun begitu, masih ada nilai ekspor Indonesia yang meningkat, yaitu ke negara Taiwan naik sebesar 33,3 juta dolar AS, diikuti Perancis yang naik sebesar 12,7 juta dolar AS, Korea Selatan turun sebesar 12,1 juta dolar AS dan Jerman naik sebesar 3,8 juta dolar AS.
BPS mencatat ekspor Desember 2008 sebesar 8,69 miliar dolar AS turun 9,57 persen dibanding November. Ekspor kumulatif dari Januari-Desember 2008 sebesar 136,76 miliar dolar AS naik 19,86 persen dibandingkan ekspor kumulatif 2007 yang sebesar 113,99 miliar dolar AS.
Khusus untuk impor pada Desember 2008 tercatat 7,7 miliar dolar AS turun 11,67 persen, dibanding November 2008. Impor secara kumulatif Januari-Desember 2008 tercatat sebesar 128,79 miliar dolar AS.

Optimis
Menteri Perdagangan (Menperdag) Mari Elka Pangestu memprediksi pertumbuhan ekspor nonmigas pada 2009 bisa mencapai 8 persen, meski pertumbuhan ekonomi dunia melemah akibat dampak krisis keuangan global.
“Proyeksi itu sudah mempertimbangkan perkiraan pertumbuhan perdagangan dunia, depresiasi rupiah, dan penurunan harga komoditas,” kata Mari. Menurut dia, meski pertumbuhan ekspor nonmigas hanya diprediksi mencapai maksimal 8 persen, neraca perdagangan Indonesia tetap positif.
“Neraca perdagangan kita akan tetap surplus seperti tahun 2008 atau kalaupun turun, hanya sedikit,” ujarnya.
Mari menjelaskan, pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 8 persen itu dapat tercapai jika perdagangan dunia tumbuh sebesar 4,4 persen. Namun, jika pertumbuhan perdagangan dunia hanya 3,6 persen atau 3,4 persen, maka pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia pada 2009 diperkirakan hanya mencapai 4,3-6 persen.
“Efektivitas langkah dan kebijakan pemerintah (dalam menangani krisis keuangan) sudah masuk dalam asumsi,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 8 persen akan tercapai jika kebijakan pemerintah untuk mengantisipasi krisis keuangan global tercapai sesuai target.
“Yang bisa kita lakukan adalah 8 persen. Namun, sekitar 4-3 persennya itu sumbangan dari kebijakan pemerintah untuk antisipasi krisis. Tanpa itu, atau kalau gagal, akan lebih rendah lagi (pertumbuhan ekspornya). Tapi, itu di luar kendali kita,” ucapnya.
Lebih jauh Mari menuturkan, tantangan utama kinerja ekspor nonmigas pada 2009 akibat menurunnya permintaan pasar utama tujuan ekspor, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa. Selain itu juga karena meningkatnya proteksionisme di pasar tujuan ekspor dan menurunnya harga komoditas.
“Sedangkan pertumbuhan ekspor nonmigas selama 2008 diperkirakan sebesar 18 persen atau melampaui target awal tahun yang dipatok sebesar 14,5 persen,” katanya.
Pemberdayaan
Sementara itu, Departemen Perdagangan akan mengkaji ulang tiga peraturan yang ada terkait sektor perdagangan untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia. Ketiga peraturan itu salah satunya Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 23 Tahun 1998 tentang Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan.
Selain itu, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11 Tahun 2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen atau Distributor Barang/ Jasa, serta Permenperdag Nomor 10 Tahun 2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Izin Usaha Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing.
Mari menjelaskan, Depperdag juga akan melakukan penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memfasilitasi kemitraan dengan pihak pemberi sertifikasi, pembinaan ekspor, dan peningkatan daya saing. Kegiatan promosi perdagangan juga akan tetap diteruskan untuk mempertahankan pangsa pasar di negara tujuan ekspor utama serta upaya meningkatkan diversifikasi pasar tujuan ekspor.
“Para kepala perwakilan dagang Indonesia di luar negeri harus bisa menjadi ujung tombak bagi keberhasilan promosi dan pemasaran produk Indonesia. Selain itu juga bisa menjadi intelijen untuk informasi pasar yang berguna bagi pemerintah dan dunia usaha nasional,” katanya.
Sementara itu, Depperdag juga akan mengalokasikan Rp 250 miliar untuk merenovasi pasar tradisional pada 2009. Pasar tradisional yang direnovasi terletak di 283 kabupaten/kota, terdiri dari Rp 100 miliar untuk 43 kabupaten/kota dan Rp 150 miliar di 240 kabupaten/kota. “Rp 100 miliar dari Departemen Perdagangan. Sedangkan Rp 150 miliar berasal dari dana alokasi khusus. Kemungkinan kami akan mengajukan proposal untuk meminta dana tambahan. Jadi, kami akan menunggu akan diterima atau tidak,” kata Mari.
Dana tambahan yang dimaksud antara lain diharapkan dari tambahan stimulus fiskal yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 50 triliun pada 2009. Apalagi stimulus fiskal memang didiprioritaskan pada sektor yang berdampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
“Nanti akan ada pemeringkatan. Apakah pemberdayaan pasar tradisional akan masuk atau tidak, saya berharap mudah-mudahan masuk,” ucapnya.

Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar