Akibat dampak krisis global, volume ekspor nonmigas Jatim pada Februari lalu sebesar 293 ribu ton atau menyusut 8,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Tapi, dari sisi nilai, ekspor nonmigas Jatim justru meningkat. Pada Februari lalu, nilai ekspor Jatim mencapai USD 523 juta atau meningkat 17,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
‘’Meski volumenya turun, nilai ekspor nonmigas Jatim naik. Itu, antara lain, dampak menguatnya nilai tukar dolar AS,’’ kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jatim Saiful Jasan beberapa waktu lalu.
Selain itu, dia menyebut saat ini para eksporter lebih selektif dalam mengirimkan barangnya ke luar negeri. ‘’Mereka kini cenderung mengekspor produk bernilai tinggi dan lebih menguntungkan. Sebab, hampir semua negara membatasi impor, terutama dari sisi kuantitas,’’ tuturnya.
Dia optimistis bulan ini nilai ekspor nonmigas Jatim bisa meningkat sekitar 15 persen dibandingkan Februari. Penurunan volume ekspor diprediksi akan berkurang. ‘’Persentase penurunan volume ekspor mulai berkurang. Ini pertanda baik bahwa ekspor akan berkembang bulan ini. Kami targetkan, volume ekspor bulan ini akan susut hanya sekitar 5 persen,’’ jelasnya.
Dia menilai saat ini kalangan eksporter mulai bisa menyesuaikan dengan keadaan. Buktinya, beberapa eksporter memilih komoditas lebih menguntungkan untuk dijual ke luar negeri.
redaksi
Tapi, dari sisi nilai, ekspor nonmigas Jatim justru meningkat. Pada Februari lalu, nilai ekspor Jatim mencapai USD 523 juta atau meningkat 17,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
‘’Meski volumenya turun, nilai ekspor nonmigas Jatim naik. Itu, antara lain, dampak menguatnya nilai tukar dolar AS,’’ kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jatim Saiful Jasan beberapa waktu lalu.
Selain itu, dia menyebut saat ini para eksporter lebih selektif dalam mengirimkan barangnya ke luar negeri. ‘’Mereka kini cenderung mengekspor produk bernilai tinggi dan lebih menguntungkan. Sebab, hampir semua negara membatasi impor, terutama dari sisi kuantitas,’’ tuturnya.
Dia optimistis bulan ini nilai ekspor nonmigas Jatim bisa meningkat sekitar 15 persen dibandingkan Februari. Penurunan volume ekspor diprediksi akan berkurang. ‘’Persentase penurunan volume ekspor mulai berkurang. Ini pertanda baik bahwa ekspor akan berkembang bulan ini. Kami targetkan, volume ekspor bulan ini akan susut hanya sekitar 5 persen,’’ jelasnya.
Dia menilai saat ini kalangan eksporter mulai bisa menyesuaikan dengan keadaan. Buktinya, beberapa eksporter memilih komoditas lebih menguntungkan untuk dijual ke luar negeri.
redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar