Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur didirikan pada tanggal 21 Pebruari 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 167/SK/XI/66. Tujuan Kami, Mengembangkan Perdagangan Internasional (Ekspor) , Menggiatkan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) dan Industri, Optimalisasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia , Meningkatkan Pendapatan Devisa Ekspor Non Migas. Visi dan Misi Kami, Meningkatkan Sumber Daya Manusia , Memperluas Jaringan Pemasaran , Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global , Meningkatkan Nilai Tambah Produk Ekspor

23 Desember 2009

Pembenahan Ekspor jadi Prioritas, Sistem Perizinan Perdagangan Online Pada 2010

Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Mari Elka Pangestu membuat program 100 hari kerja dengan membenahi penyebab ekonomi biaya tinggi dan inefisiensi produk ekspor. “Kami akan berusaha mengurangi ekonomi biaya tinggi dan [membenahi] kelancaran arus lalu lintas barang yang telah menjadi prioritas selama ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan tidak ingin mendahului program kerja 100 hari oleh Kabinet Indonesia Bersatu,
tetapi Departemen Perdagangan berdasarkan rencana kerja dalam 100 hari pertama akan meningkatkan ekspor dan pasar tujuan ekspor.
Ajang pameran Trade Expo Indonesia 2009, lanjutnya, akan menjadi ajang untuk mendatangkan pembeli asing ke pameran tersebut. Menurut Mari, Departemen Perdagangan dalam waktu dekat akan mengirimkan misi dagang ke pasar nontradisional, Rusia dan Afrika.
Selain itu, Depdag akan melakukan Joint Commission dengan Irak. Negara itu, menurut dia, merupakan pasar yang susah, tetapi negara tersebut dalam proses pembangunan sehingga memerlukan banyak bahan konstruksi dan produk jasa lainnya.
Menurut dia, Depdag bersama dengan departemen lain akan melakukan koordinasi untuk membuat klaster produk ekspor yang menjadi andalan.
Mari menambahkan perlu untuk memperkuat perdagangan dalam negeri dan stabilitas bahan pokok yang selama ini dikoordinasikan di bawah Menko Perekonomian, seperti menyempurnakan peraturan tentang gula dan pupuk pada 2010. Kebijakan distribusi pupuk bersubisdi, kata dia, ke depan akan diubah agar langsung tepat sasaran kepada petani.
Pemberdayaan pasar tradisional dan realisasi anggaran termasuk penyerapan stimulus renovasi pasar, lanjutnya, akan dipercepat sehingga dapat selesai pada akhir tahun.
Hal penting lain, kata dia, perlu meningkatkan kerja sama dengan pemegang saham dan pemerintah daerah untuk pengelolaan pasar. Hal ini tidak hanya melibatkan pusat tetapi harus melibatkan mitra-mitra pemerintah seperti bank dan lembaga lain.
Di tingkat kerja sama internasional, dalam jangka pendek akan melakukan pertemuan konferensi tingkat tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC), Asean dan Organisasi perdagangan Dunia (WTO). “Intinya selama ini kami yang berkoordinasi dengan departemen lain.”
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sutan Asril Amir mengatakan, Mari Elka Pangestu merupakan menteri dari profesional yang selama ini mampu menjembatani kepentingan para eksportir. “Kami selalu diajak bicara saat hendak mengeluarkan kebijakan yang menyangkut ekspor.”
Sekretaris Ditjen Perdagangan Luar Negeri Depdag Syahrul Sampurnojaya mengatakan, dipilihnya Mari untuk kembali menjadi Menteri Perdagangan akan semakin bagus, karena tinggal melanjutkan program yang sudah ada.
“Akan semakin mudah, karena tinggal melanjutkan saja program yang ada. Sudah dibuat program untuk 100 hari pertama,” ujarnya.
Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Hesti Indah Kresnarini mengatakan, program telah disusun sehingga tinggal meningkatkan program saja. “Salah satunya untuk meneruskan membuka pasar ekspor di Rusia dan Afrika,” ujarnya.
Rencana tahun depan akan ada restrukturisasi BPEN untuk menjadikan badan itu lebih kepada fungsi pelayanan bagi para eksportir dan buyer.

Perizinan
Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu menargetkan sistem perizinan perdagangan dalam dan luar negeri akan sepenuhnya online pada 2010.
“INATRADE, layanan perizinan single window yang ada di Depdag itu sudah selesai sebetulnya, tapi belum semuanya online. Target untuk tahun depan semua harus bisa online. Itu juga diharapkan bisa mengurangi cost of doing business,” katanya.
Saat ini, dari 74 jenis perizinan yang diterbitkan oleh Direktorat Impor, Depdag baru 50 yang dilayani secara online melalui situs INATRADE. Sedangkan, perizinan ekspor masih dalam tahap pengembangan untuk dilayani secara online.
INATRADE merupakan salah satu sistem perizinan yang menjadi bagian dari National Single Window (NSW). NSW merupakan sistem layanan ekspor impor online terpadu antar berbagai instansi.
Saat ini, Indonesia sedang melakukan ujicoba NSWB dengan Filipina, sebelumnya juga telah dilakukan ujicoba pertukaran Surat Keterangan Asal (SKA) dengan Malaysia.
ASEANB menargetkan terhubungnya NSW masing-masing anggota menjadi ASEANB Single Window (ASW) pada akhir 2009 ini. Namun, hingga kini masih terjadi perdebatan antar negara anggota ASEAN terkait sistem.
“Saya baru mendapat laporan bahwa ada perdebatan soal sistemnya, antara menggunakan federal system atau sistem yang seragam dengan pola inter-operability. Yang penting bagaimana sistem ini bisa jalan, yaitu dengan inter-operability,” jelasnya.
Mendag berharap dengan inter-operability maka Singapura yang sebelumnya merasa keberatan menyamakan sistem kepabeanannya dengan negara ASEANB lain akan bersedia bergabung membentuk ASW.

Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar