Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur didirikan pada tanggal 21 Pebruari 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 167/SK/XI/66. Tujuan Kami, Mengembangkan Perdagangan Internasional (Ekspor) , Menggiatkan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) dan Industri, Optimalisasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia , Meningkatkan Pendapatan Devisa Ekspor Non Migas. Visi dan Misi Kami, Meningkatkan Sumber Daya Manusia , Memperluas Jaringan Pemasaran , Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global , Meningkatkan Nilai Tambah Produk Ekspor

22 Desember 2009

Penghargaan Primaniyarta 12 Eksportir Jatim, 2010 Masa Pencerahan Ekspor Jatim

Sebanyak 12 eksportir Jawa Timur mendapat penghargaan Primaniyarta. Penerima penghargaan terbagi atas empat kategori yakni eksportir berkinerja, eksportir pembangun merk global, UKM ekspor, eksportir barang dan jasa ekonomi kreatif.
Penghargaan itu diserahkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Zainal Abidin, dalam Penganugerahan Penghargaan Eksportir Berprestasi di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya.Kategori eksportir berkinerja disandangkan kepada PT Langgeng Karya Makmur Lestari, PT Bumi Muara Internusa, dan PT Eratex Djaja. Kategori eksportir pembangun merek global PT Maspion, PT Rutan, dan PT White Oil Nusantara.
“Sementara kategori Usaha Kecil Menengah (UKM) ekspor dianugerahkan kepada PT Rajapaksi Adya Perkasa, PT Inkor Bola Pasific, dan CV Jaya Makmur. Kategori eksportir barang jasa ekonomi kreatif diberikan kepada Sanggar Seni Bahari, Bagaskara Art, dan Eksotik Shells & Accessories,” katanya.
Di samping itu, sebelumnya, lanjut dia, eksportir jatim berprestasi juga meraih penghargaan Primaniyarta Award 2009 dari Menteri Perdagangan (28/10).
Untuk itu, Disperindag Jatim juga memberikan apresiasi kepada mereka antara lain PT Insera Sena sebagai eksportir berkinerja, PT Sorini Co, Tbk, PT Mega Surya Mas, dan PT Millenia Furniture Industries masuk dalam kategori membangun merek global, dan UD Cococraft Kreasi Gemilang memperoleh kategori eksportir
barang dan jasa ekonomi kreatif.
“Untuk memotivasi pelaku usaha Jatim, termasuk UKM dalam mengekspor produknya kami memberikan penghargaan ini. Kami berharap, penganugerahan ini dapat meningkatkan kinerja ekspor Jatim mendatang,” katanya.
Ekspor Provinsi Jawa Timur diyakini mengalami masa pencerahan pada tahun 2010, seiring kian tercapainya target kinerja ekspornya tahun ini atau mencapai tujuh miliar dolar Amerika Serikat (AS).
“Sementara, target ekspor selama 2009 sekitar 10 miliar dolar AS atau lebih rendah daripada realisasi ekspor Jatim 2008 senilai 11 miliar dolar AS,” kata Zainal Abidin.
Menurut dia, tahun 2010 merupakan tahun harapan. Saat itu permintaan produk ekspor seperti furnitur, alas kaki, dan perikanan diyakini meningkat.
“Kami optimistis, tahun depan tren permintaan ekspor dari provinsi ini menuju ke arah positif,” ujarnya.
Untuk mencapai target itu, ia membuka pasar baru untuk tujuan ekspor. Langkah itu sengaja diambil agar pasar ekspor baru tersebut bisa mendukung perekonomian domestik, terutama ketika krisis ekonomi global belum pulih seperti sekarang.
“Walau ada krisis ekonomi global, ekonomi domestik tidak terlalu terpengaruh. Kondisi itu berbeda dengan yang terjadi di Amerika Serikat,” katanya.
Mengenai negara tujuan ekspor Jatim, ia menyebutkan, ada 10 negara antara lain Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, China, Thailand, Singapura, Australia, Korea Selatan, Vietnam, dan Belanda.
“Komoditas unggulan dari provinsi ini seperti pengolahan tembaga, besi baja, pulp dan kertas, pengolahan kayu, kimia dasar, makanan dan minuman, pengolahan karet, tekstil, pengolahan kelapa sawit, dan alat-alat listrik,” katanya.

Primaniyarta
Nasional
Sebelumnya, penghargaan primaniyarta secara nasional terhadap 25 eksportir juga diserahkan oleh Mendag Mari Elka Pangestu di sela-sela acara pembukaan Trade Expo Indonesia, belum lama ini. Kriteria penilaian untuk kategori eksportir berkinerja, antara lain melakukan ekspor selama lima tahun.
Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Hesti Indah Kresnarini mengatakan, untuk kategori pembangunan merk global, harus memenuhi kriteria mengekspor selama tiga tahun dengan menggunakan merk sendiri dan sudah terdaftar di Indonesia. “Produk juga harus sudah diekspor ke tiga negara,” ujarnya.
Untuk kategori usaha kecil ekspor, kriterianya harus memiliki nilai di luar aset tanah dan bangunan maksimum Rp 200 juta. Untuk usaha menengah ekspor nilai aset dan omzet harus lebih besar dari Rp 200 juta sampai Rp 10 miliar. Selian itu, nilai transaksi ekspor harus lebih besar dari transaksi domestik.
Adapun kategori untuk eksportir barang dan jasa ekonomi kreatif harus mengekspor barang dan jasa berbasis budaya Indonesia. “Prioritas pada fesyen, animasi dan seni pertunjukan,” kata Hesti.
Pemenang kategori eksportir berkinerja adalah PT Bitratex Industries, PT Bumitanggerang Mesindotama, PT Cahaya Saktti Furintraco, PT Eagle Glove Indonesia. Pemenang lainnya adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk, PT Indesso Aroma, PT Indorama Synthetics, Tbk, PT Insera Sena, PT LG Elektronics Indonesia, PT Multimas Nabati Asahan, PT Musim Mas dan PT Royal Korindah.
Untuk kategori Pembangunan merk global, pemenangnya adalah PT Megasurya Mas, PT Milenia Furniture Industries, PT Pindo Deli Pulp and pPaper Mills, PT Selamat Sempurna, PT
Sorini Agro Asia Corporindo, Tbk dan PT Timah (persero), Tbk.
Kategori UKM ekspor dimenangkan oleh PT Fajarindo Faliman Zipper, PT Ikafood Putramas, PT Kharisma Interplast Pratama. Selain itu, pemenang kategori ini adalah PT Karimun Kencana Aromatics, PT Neka Boga Perisa, PT Sanindo Putra.
Pemenang kategori eksportir barang Jasa ekonomi kreatif adalah UD Cococraft Kreasi Gemilang, dan CV Darma Siadja.

Ekonomi ke Depan
Pada kesempatan yang sama Wagub Jatim Drs Saifullah Yusuf mengatakan, untuk mengangkat ekonomi ke depan Pemprov Jatim berjanji ada empat fokus utama dalam pembenahan dan peningkatan ekonomi, yaitu pada 2010 infrastruktur jalan yakni perbaikan jalur lintas selatan, Tol Gempol Pasuruan, pembenahan pelabuhan, air bersih hingga pembenahan listrik yang ada di Jatim.
“Ada empat fokus untuk meningkatkan ekonomi di Jatim, yaitu pembenahan infrastruktur jalan, air bersih, pembenahan pelabuhan, hingga listrik. Diharapkan ke depannya arus ekonomi di Jatim berjalan dengan lancar dan sukses,” ujarnya.
Menurut Gus Ipul sapaan akrabnya, jika di break down lagi 4 prioritas yang dijadikan parameter mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebagai berikut. Infrastruktur pembangunan jalan, terkait dengan itu Pemprov Jatim menargetkan proyek pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono bisa terealisasi pada tahun 2011-2013.
Selain proyek jalan tol itu, pembangunan jalan tol lainnya seperti Gempol-Pasuruan juga menjadi perhatian termasuk juga pembangunan jalan lintas selatan (JLS).
Sedangkan khusus pengembangan pelabuhan, lanjut Gus Ipul, rencananya 4 tahun ke depan pelabuhan yang ada sekarang ini diperbaharui dan dipisah.
“Kami berencana memperbaharui dan memisah pelabuhan supaya tidak berhimpitan-himpitan seperti yang terjadi di Tanjung Perak,” tuturnya.
Setelah pelabuhan, tambah dia, prioritas lainnya adalah pengadaan air bersih di Umbulan Pasuruan. Direncanakan pada 2010, sumber air Umbulan bakal ditenderkan. Pasalnya, saat ini hampir 60 persen sumber air tersebut dibuang ke laut. “Daripada mubazir dibuang ke laut lebih baik dibangun jaringan pipanisasi untuk pengadaan industri,” tambahnya.
Khusus pembangkit listrik, menurutnya, persoalan listrik memang saat ini menjadi paling krusial. Pasalnya, beberapa investor mengeluhkan mahalnya tarif listrik dan defisit pasokan listrik. “Tahun ini jika tidak ada kendala kami mengembangkan energi geothermal atau panas bumi di Ngebel Ponorogo yang mempunyai 400 MW guna mendukung pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya
Selain itu juga pertumbuhan ekonomi di Jatim sangat luar biasa baik itu petumbuhan secara nasional maupun khususnya di Jatim ini, bisa dilihat perekonomian di Jatim pada triwulan III tahun 2009 tumbuh sebesar 2.47 persen dibandingkan pada triwulan II pada tahun 2009 dan saat ini banyak investor sudah mulai banyak melirik Jawa Timur sebagai tempat usaha karena di Jatim semua peralatan sudah tersedia lengkap, termasuk juga kondisi masyarakat, hingga keamanannya berjalan aman dan kondusif.
Wagub berharap kepada semua pengusaha di Jatim diharapkan melakukan kerjasama dan bergandeng tangan antara pihak swasta dan Pemprov Jatim untuk bersama–sama berusaha mengangkat ekonomi Jatim lebih baik dengan cara mendongkrak ekonomi di masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan juga mengatasi kemiskinan.

Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar