Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur didirikan pada tanggal 21 Pebruari 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 167/SK/XI/66. Tujuan Kami, Mengembangkan Perdagangan Internasional (Ekspor) , Menggiatkan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) dan Industri, Optimalisasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia , Meningkatkan Pendapatan Devisa Ekspor Non Migas. Visi dan Misi Kami, Meningkatkan Sumber Daya Manusia , Memperluas Jaringan Pemasaran , Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global , Meningkatkan Nilai Tambah Produk Ekspor

05 Januari 2009

Inflasi 2008 dibawah 11 persen


Saya rasa data menunjukkan bahwa deflasi selama Desember 2008 bukan sesuatu yang mustahil, sehingga kalau itu terjadi kemungkinan bisa saja inflasi tahunan sedikit di bawah 11 persen,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Miranda S. Goeltom.
BI berdasar data yang ada, yakin bahwa inflasi selama Desember 2008 akan lebih rendah dari yang ditargetkan oleh BI sendiri.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi Nopember 2008 sebesar 0,12 persen, laju inflasi tahun kalender pada November 2008 sebesar 11,10 persen, dan inflasi tahunan pada November 2008 sebesar 11,68 persen. Selama November, produksi dan penyediaan bahan pokok sangat memadai, tidak ada gejolak harga beras, migor dan lain-lain.
Inflasi November sangat rendah antara lain karena harga-harga komoditas dunia yang turun, seperti migor yang tiga bulan terakhir terus turun, sehingga kebutuhan CPO untuk dalam negeri mudah dipenuhi.
Hingga November, juga belum ada pengaruh imported inflation atau inflasi karena penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Mengenai perkiraan kondisi perekonomian selama 2009, Miranda menyebutkan, meskipun diperkirakan ada penurunan perekonomian selama 2009, namun kondisi Indonesia akan lebih baik dari negara lain. “Kita melihat bahwa ekonomi kita, meski akan turun pada 2009, tetapi masih jauh lebih baik dibanding negara lain,” katanya.
Mengenai penurunan suku bunga The Fed, Miranda mengatakan, BI belum mengambil keputusan apa-apa untuk menyikapi itu.
“Kita harus lihat, ruang itu (penurunan suku bunga di Indonesia) pasti terbuka, tapi kita belum lihat, belum ambil keputusan apa-apa,” katanya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan inflasi Desember tidak akan mencapai satu persen menyusul turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) premium.
“Penurunan premium sangat instan pengaruhnya terhadap inflasi itu 8,3 persen. Bobot premium dalam inflasi 4,3 persen dengan demikian bisa diperkirakan akan ada pelambatan inflasi sebesar 0,35 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman.
Menurut dia, selama Desember tidak akan terjadi deflasi karena masih ada tekanan dari meningkatnya permintaan barang menjelang hari raya Natal dan tahun baru.
“Tidak akan terjadi deflasi karena masih ada pengaruh dari barang dan jasa lain. Kalau barang dan jasa yang lain `flat` (tidak naik atau turun) bisa deflasi karena penurunan harga premium,” jelasnya.
Meningkatnya permintaan barang menjelang hari raya Natal dan tahun baru itu diperkirakan tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi karena tidak sebesar permintaan saat bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri.
“Jadi ada kenaikan dari tekanan `demand` tapi ada perlambatan dari penurunan harga premium. Belajar dari Desember 2007 yang inflasinya 1,2 persen, maka Desember ini (2008) inflasinya akan di bawah 1 persen,” ujarnya.
Penurunan harga premium Rp500 per liter menjadi Rp5.500 per liter berlaku mulai 1 Desember 2008 ini.
BPS mencatat laju inflasi Novpember 2008 sebesar 0,12 persen, laju inflasi tahun kalender 11,10 persen dan inflasi tahunan 11,68 persen.
“Penyediaan bahan pokok terutama pangan cukup memadai sehingga untuk pertama kalinya terjadi deflasi dalam bidang pangan,”tutur Rusman. Menurut dia, selama bulan November, produksi dan penyediaan bahan pokok sangat memadai, tidak ada gejolak harga beras, migor dan lain-lain.
“Inflasi November sangat rendah antara lain karena harga-harga komoditas dunia yang turun, seperti migor yang tiga bulan terakhir terus turun sehingga kebutuhan CPO untuk dalam negeri mudah dipenuhi,” katanya.
Rusman juga mengatakan, hingga saat ini belum ada pengaruh inflasi akibat penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
“Di sisi lain impor barang konsumsi dan bahan baku juga turun sehingga pengaruh depresiasi kurs terhadap inflasi belum ada,” katanya.

Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar